Pertama di Asia Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Akan Dibangun di Karawang Jawa Barat

Karawang Pabrik baterai kendaraan listrik PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium LG asal Korea Selatan (Korsel) akan segera dibangun di Kota Deltamas, Karawang, Jawa Barat.

Pembangunan tahap pertama, kapasitas produksi baterai mencapai 10 gigawatt hr (GWh), yang akan dipakai buat kendaraan listrik milik Hyundai.

Mengutip keterangan resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi strategis di industri sel baterai kendaraan listrik ini merupakan yang pertama dilakukan dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Bahkan ini akan menjadi yang pertama di Asia dan bahkan di dunia. Nilai investasi diperkirakan mencapai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 140 triliun.

Fasilitas produksi baterai ini terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merespons positif kemajuan tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal proses ini dan memohon dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan industri baterai listrik di Indonesia yang terintegrasi dan berorientasi ekspor.

" Setelah melalui proses panjang, kami bersyukur proses groundbreaking ini akhirnya akan segera dimulai. Pekerjaan ke depan akan semakin besar untuk membangun industri baterai yang terintegrasi di Indonesia," ujarnya Senin (24/5).

Asal usul kerjasama IBC dan Konsorsium LG


Kerja sama PT Industri Baterai Indonesia dan Konsorsium LG dimulai 2019, saat Presiden Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae In bertemu di Busan, 25 November 2019.

Baru kemudian setelah masa penjajakan, Nota Kesepahaman atau Memorandum of Comprehending (MoU) diteken 18 Desember 2020 di Seoul, Korsel, antara Menteri Investasi/Kepala BKPM dan CEO LG Power Remedy.

Ini disebut menjadi proses penyusunan dokumen terpanjang yang pernah dijalankan Kementerian Investasi/BKPM. Mengingat sampai ada 25 kali revisi.

"Dan perlu 15 kali rapat intensif baik di tingkat pimpinan maupun di tingkat teknis. Kami sangat menghargai dedikasi tim yang luar biasa," tutur Bahlil.

Setelah Head of Agreements (HoA) atau Kesepakatan Pokok disepakati pada 29 April 2021, selanjutnya konsorsium melakukan Studi Gabungan (Joint Research study), penyusunan perjanjian pemegang saham, dan perjanjian pendirian perusahaan.

Ketiga proses tersebut ditargetkan segera tuntas, sehingga groundbreaking pabrik bisa dijalankan segera dalam waktu dekat ini.

Kementerian Investasi sedang melakukan finalisasi MoU dengan Hyundai, untuk merampungkan rencana joint venture (JV) pembangunan pabrik baterai sel (cell battery) untuk kendaraan listrik tersebut.

Investasi yang akan digelentorkan untuk pembangunan pabrik ini sebesar 1,2 miliar dolar AS. Pabrik tersebut rencananya akan menempati lahan seluas 33 hektare dan menyerap 1.000 tenaga kerja Indonesia.

PT Industri Baterai Indonesia dibentuk oleh empat BUMN yaitu Mining and also Industry Indonesia (Mind Id), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Konsorsium LG terdiri dari LG Power Option, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Tergoda Oleh Skin Care yang Bisa Memuluskan dan Memutihkan Kulit Dengan Cepat

Beberapa Masalah Penyebab Ketiak Tetap Bau Walaupun Sudah Mandi

Kasus Gagal Vaksin Gara-gara NIK Telah di Pakai Orang Lain